Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 11:37:24【Resep Pembaca】416 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(839)
Artikel Terkait
- Gastronomi Britania modern dengan sedikit sentuhan Indonesia
- Dokter tegaskan pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini
- Dokter tegaskan pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini
- Ibu Negara Brasil bagikan indikator penting untuk nilai kesuksesan MBG
- Dana TKD dipangkas, Pemkot Solo tetap optimalkan pelayanan publik
- Gastronomi Britania modern dengan sedikit sentuhan Indonesia
- Ibu Negara Brasil bagikan indikator penting untuk nilai kesuksesan MBG
- Unilever tuntaskan lepas bisnis es krim Rp7 T ke Magnum di akhir 2025
- Polda Sulteng bekali 26 personel pelatihan DVI dan keamanan pangan
- Sekitar 350 keluarga di Sudan berjalan kaki 50 km untuk mengungsi
Resep Populer
Rekomendasi

Warga relokasi Cikande berharap dekontaminasi cepat selesai agar bisa pulang

Petugas gabungan bersihkan puing kebakaran di Jakarta Barat

Kulit terbakar matahari panas? Kenali gejala dan penanganan "sunburn"

Pemkot Banjarmasin: Puluhan siswa alami mual sebelum MBG dibagikan

Prabowo: Penerima MBG 35,4 juta orang, hampir 7 kali populasi Singapura

Cegah penambahan populasi, KPKP Jakut targetkan sterilisasi 250 kucing

BGN: Keamanan pangan jadi kunci sukses Program Makan Bergizi Gratis

Yili Raih Dua IDF Dairy Innovation Awards di World Dairy Summit 2025